Selasa, 26 Juli 2016

Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948

Pokok-pokok pembahasan kali ini adalah tentang pemberontakan PKI Madiun 1948, pembantaian PKI di Madiun, Tragedi Madiun, Peristiwa PKI Madiun, dll

Setelah memperoleh kemerdekaan situasi di negara kita belum stabil. Terjadi peristiwa-peristiwa penting di berbagai daerah di Indonesia yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia yaitu munculnya pemberontakan-pemberontakan di beberapa daerah.

Pemberontakan tersebut dilakukan sebagai bentuk perwujudan ketidakpuasan terhdap pemerintah. Peristiwa tragedi nasional seperti peristiwa PKI Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI, dan konflik-konflik internal lainnya sebagai perwujudan tindakan melawan pemerintah.

Sebagai contoh tindakan melawan pemerintah pada waktu itu dan bisa disebut juga sebagai usaha melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah adalah G 30 S/PKI. Gerakan itu telah dengan keji menculik dan membunuh dewan jenderal.


Pemberontakan PKI Madiun

Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948
Gambar: Para Anggota PKI
Pada tanggal 28 Juni 1948 kelompok Amir Syarifudin mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan sebagai partai oposisi terhadap Kabinet Hatta.

Amir Syarifudin dan pendukungnya menentang Persetujuan Renville, seolah-olah bukan mereka sendiri yang membuatnya.

Mereka bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan beberapa partai kiri lainnya untuk melawan pemerintah.

Usaha PKI untuk merongrong pemerintah dilakukan dengan beberapa aksi antara lain: mengadakan demonstrasi-demonstrasi, pemogokan kaum buruh, dan propaganda anti pemerintah.

Pada tanggal 18 September 1948, secara terang-terangan PKI di bawah pimpinan Muso dan Amir Syarifudin merebut kota Madiun dan memproklamirkan berdirinya “Soviet Republik Indonesia”.

Dengan meletusnya pemberontakan PKI di Madiun, pemerintah segera mengambil tindakan cepat. Presiden Sukarno memerintahkan kepada Panglima Besar Jenderal Sudirman untuk segera menumpas pemberontakan tersebut.

Kemudian Jenderal Sudirman memerintahkan kepada Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk mengerahkan kekuatan TNI dan polisi untuk menumpas PKI.

Berkat kemanunggalan TNI dan rakyat, usaha PKI dapat digagalkan. Muso tertembak dalam suatu pengejaran dan Amir Syarifudin dapat ditangkap yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer.

Unknown

Author & Editor

Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.