Selasa, 26 Juli 2016

Ruang Lingkup Ihsan

Ruang Lingkup Ihsan

Ruang Lingkup Ihsan -  Maksud dari ihsan disini artinya adalah berbuat baik. Jadi adapun maksud dari ruang lingkup ihsan adalah kepada apa saja seharusnya kita melakukan perbuatan baik. Secara garis besar ruang lingkup ihsan terbagi menjadi 2, yaitu Ihsan kepada Allah Swt. dan Ihsan kepada sesama mahluk ciptaan Allah Swt. Untuk lebih jelasnya silahkan simak materi agama dibawah.


Ihsan kepada Allah Swt.

Ihsan kepada Allah yaitu berlaku ihsan dalam menyembah atau beribadah kepada Allah Swt., baik dalam bentuk ibadah khusus yang disebut ibadah mahdah (murni, ritual) maupun ibadah umum yang disebut ibadah gairu mahdah (ibadah sosial).

Ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Adapun ibadah gairu mahdah seperti belajar-mengajar, berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan manusia yang tidak bertentangan dengan aturan agama.

Berdasarkan salahsatu hadis tentang ihsan, ihsan kepada Allah mengandung dua tingkatan, berikut merupakan 2 Tingkatan Ihsankepada Allah Swt.

1. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya.
Keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. melihatnya.
Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama karena sikap ihsannya didorong dari rasa diawasi dan takut akan hukuman.

Kedua jenis ihsan inilah yang akan mengantarkan pelakunya kepada puncak keihklasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh dari sifat riya.


Ihsan kepada Mahluk Ciptaan Allah Swt.

Selain kita harus berbuat baik (ihsan) kepada Allah, kita juga harus berbuat ihsan terhadap semua mahluk ciptaannya. Berbuat ihsan kepada sesama mahluk Allah meliputi seluruh alam raya Ciptaan-Nya antara lain sebagai berikut.

1. Ihsan kepada Kedua Orang Tua
Berbuat baik kepada kedua orang tua ialah dengan cara mengasihi, memelihara, dan menjaga mereka dengan sepenuh hati serta memnuhi semua keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt. Mereka telah berkorban untuk kepentingan anak mereka sewaktu masih kecil dengan perhatian penuh dan belas kasihan. Mereka mendidik dan mengurus semua keperluan anak-anak ketika masih lemah. Selain itu, orang tua memberikan kasih sayang yang tidak ada tandingannya.
ruang lingkup ihsan (berbuat baik)

Firman Allah Swt. dalam Surah Al-Isra', 17:23-24 yang artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkan dirimu terhadap keduanya denga kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil'.".

Berbuat ihsan kepada kedua orang tua juga dipertagas sabda Rasulullah saw. riwayat Tirmidzi yang artinya: Keridaan Allah berada pada keridaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan orang tua,

2. Ihsan kepada Kerabat Karib
Berbuat baik kepada kerabat karib dengan cara menjalin silaturahmi, bahkan Allah menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan silaturahmi dengan perusak di muka bumi. Sebagaimana firman Allah yang artinya: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskanhubungan kekeluargaan?. (Q.S. Muhammad, 47:22).

Silaturahmi merupakan kunci mendapatkan keridaan Allah Swt. sebab paling utama terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya adalah karena terputusnya hubungan silaturahmi.

Dalam hadits qudsi, Allah Swt. berfirman yang artinya: Aku adalah Allah, aku adalah ahman, dan Aku telah menciptakan alam rahim yang kuberi nama bagian dari nama-Ku. Maka, barang siapa yang menyambungnya, akan Kusambungkan pula baginya dan barang siapa yang memutuskannya, akan Kuputuskan hubunganku dengannya. (H.R. Tirmidzi).

3. Ihsan kepada Anak Yatim
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan memelihara hak-haknya. Banyak ayat dan hadis menganjurkan berbuat baik kepada anak yatim, di antaranya sabda Rasulullah saw. yang artinya: Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga kelak akan seperti ini (seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya). (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Timidzi).

4. Ihsan kepada Fakir Miskin
Berbuat baik kepada fakir miskin ialah dengan memberikan bantuan kepada mereka terutama pada saat mereka mendapat kesulitan. Rasulullah saw. bersabda. "Orang-orang yang menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah.",(H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

5. Ihsan kepada Tetangga
Berbuat baik kepada tetangga meliputi tetangga dekat, baik kerabat maupun tetangga yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh baik jauh karena nasab maupun yang berada jauh dari rumah.

Teman sejawat adalah teman yang berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan, pertemanan, teman sekolah atau teman kampus, perjalanan, ma'had, dan sebagainya. Mereka semua masuk ke dalam kategori tetangga.

Seorang tetangga kafir mempunyai hak sebagai tetangga saja, tetapi tetangga muslim mempunyai dua hak yaitu sebagai tetangga dan sebagai muslim. Adapun tetangga muslim dan kerabat mempunyai tiga hak yaitu sebagai tetangga, sebagai muslim, dan sebagai kerabat.

Rasulullah saw. bersabda, "Demi Allah, tidak beriman, demi Allah, tidak beriman." Para sahabat bertanya, "Siapakah yang tidak beriman , ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Seseorang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya>" (H.R. Al-Syaikhani).

Pada hadis yang lain, Rasulullah bersabda, "Tidak beriman kepadaku barang siapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia mengetahuinya." (H.R. At-Tabrani).

6. Ihsan kepada Tamu
Berbuat baik kepada tamu, secara umum adalah dengan menghormati dan menjamunya. Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamunya." (H.R. Jama'ah, kecuali Nasa'i).

7. Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Cara berbuat baik kepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian kerja dengan kita, termasuk pembantu, tukang, dan sebagainya, adalah membayar upah mereka sebelum keringat mereka kering (segera) dan tidak membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup melakukannya. Kita juga harus mengormati dan menghargai profesi mereka.

8. Ihsan kepada Sesama Manusia
Berbuat baik kepada sesama manusia dapat kita lakukan dengan cara melembutkan ucapan, saling menghargai satu sama lain dalam pergaulan, serta menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Menunjukkan jalan jika ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, serta tidak mengganggu mereka dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengusik dan melukai mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (H.R. Bukhari dan Muslim).

9. Ihsan kepada Binatang
Berbuat baik terhadap binatang adalah dengan memberinya makan jika ia lapar, mengobatinya jika ia sakit, tidak membebaninya diluar kemampuannya, tidak menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika ia lelah.

Pada saat menyembelihnya dengan cara yang baik, tidak menyiksanya, dan menggunakan pisau yang tajam, Sebagaiman sabda Rasulullah saw. yang artinya: Maka apabila kamu membunuh hendaklah dengan cara yang baik, dan kamu menyembelih maka sembelihlah denga cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihnya. (H.R. Muslim).

10. Ihsan kepada Alam Sekitar
Berbuat baik kepada alam sekitar dapat kita lakukan dengan cara memanfaatkannya secara bertanggung jawab, menjaga kelestariannya, dan tidak merusaknya karena pada dasarnya alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Sebagaiman firman Allah Swt. yang artinya: Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baikkepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Unknown

Author & Editor

Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.