Penulis tidak sekadar menampilkan kembali fakta yang terjadi dalam kehidupan, melainkan telah membalurinya dengan imajinasi dan wawasannya sehingga teks cerita fiksi yang dihasilkan tidak sama persis dengan kehidupan nyata. Dalam menghasilkan sebuah karya sastra, pengalaman, pengetahuan, dan wawasan penulis sangat menentukan mutu kreasinya.
Struktur Teks Cerita Fiksi
Struktur teks merupakan bagian atau cara teks tersebut dibangun. Mungkin masih ada diantara kita yang belum tau kalau struktur teks prosedur disusun oleh bagian abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan terakhir diikuti oleh koda. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah ini.1. Abstrak, merupakan bagian inti dari cerita tetapi bagian abstrak ini hanyalah opsional jadi boleh ada dan boleh juga tidak ada.
2. Orientasi, merupakan bagian dari awal cerita dan pada bagian ini terdapat pengenalan latar, tema, ataupun tokoh pada teks cerita fiksi.
3. Komplikasi, pada bagian mulai muncul permasalahan (klimaks).
4. Evaluasi, mulai mengarah pada pemecahan masalah dan mulai tampaknya penyelesaian.
5. Resolusi, berisi pemecahan dan penyelesaian masalah.
6. Koda (reorientasi), amanat dan nilai-nilai yang diambil dari teks cerita fiksi.
Unsur Intrinsik Teks Cerita Fiksi
Sebuah teks cerita fiksi terdiri atas beberap unsur yang saling berkaitan, sehingga dapat terlihat ide yang disampaikan pengarang kepada pembacanya. Teks cerita fiksi ini merupakan karya sastra berbentuk prosa. Mengingat hakikat prosa adalah narasi (cerita), maka di dalamnya ada pelaku cerita (tokoh), rangkaian cerita (alur), pokok masalah (tema), pencerita, dan juga latar.
1. Tema, merupakan inti cerita ataupun inti permasalahan dalam suatu teks cerita fiksi dalam novel.
2. Alur, merupakan rangkaian dan juga jalannya cerita. Dalam teks cerita fiksi alur terbagi menjadi 3 macam, yaitu alur progresif (alur maju), alur flashback progresif (alur mundur), dan juga alur maju-mundur.
3. Tokoh/Penokohan, merupakan bagian bagaiman sang pengarang menggambarkan karakter dari tokoh-tokog yang diceritakannya. Untuk dapat mengetahui karakter tokoh dari teks cerita fiksi dalam novel bisa diketahui ketika si penulis menyebutkan langsung bagaimana karakter suatu tokoh atau bisa juga diketahui dari dialog dan jalannya cerita fiksi tersebut.
4. Latar, merupakan bagaimana keadaan dari cerita fiksi yang ingin diceritakan oleh penulis. Seperti latar waktu dan juga latar tempat.
5. Sudut Pandang, sudut pandang ini terdiri dari macam. Yaitu sudut pandang irang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
6. Amanat, merupakan makna atau pesan positif yang dapat kita ambil dari teks cerita fiksi dalam novel.
2. Alur, merupakan rangkaian dan juga jalannya cerita. Dalam teks cerita fiksi alur terbagi menjadi 3 macam, yaitu alur progresif (alur maju), alur flashback progresif (alur mundur), dan juga alur maju-mundur.
3. Tokoh/Penokohan, merupakan bagian bagaiman sang pengarang menggambarkan karakter dari tokoh-tokog yang diceritakannya. Untuk dapat mengetahui karakter tokoh dari teks cerita fiksi dalam novel bisa diketahui ketika si penulis menyebutkan langsung bagaimana karakter suatu tokoh atau bisa juga diketahui dari dialog dan jalannya cerita fiksi tersebut.
4. Latar, merupakan bagaimana keadaan dari cerita fiksi yang ingin diceritakan oleh penulis. Seperti latar waktu dan juga latar tempat.
5. Sudut Pandang, sudut pandang ini terdiri dari macam. Yaitu sudut pandang irang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
6. Amanat, merupakan makna atau pesan positif yang dapat kita ambil dari teks cerita fiksi dalam novel.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.